Selasa, 29 Maret 2011

GAMBAR ASIMETRIS

PENERAPAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI ASIMETRIS RSA UNTUK KEAMANAN DATA DI ORACLE

Ivan Wibowo (1) , Budi Susanto(2), Junius Karel T(3)
Abstrak:
RSA merupakan salah satu algoritma kriptografi asimetris yang menggunakan
sepasang kunci, yaitu kunci publik dan kunci pribadi. Panjang kunci dapat diatur, dimana
semakin panjang bit pembentukan kunci maka semakin sukar untuk dipecahkan karena
sulitnya memfaktorkan dua bilangan yang sangat besar. Penelitian ini menerapkan algoritma
RSA untuk enkripsi dan dekripsi kolom suatu tabel pada basis data Oracle sebagai basis
data terbaik pada saat penulisan ini dibuat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
penulis dapat menarik kesimpulan, yaitu: Algoritma kriptografi asimetris RSA dapat
diimplementasikan untuk proses enkripsi dan dekripsi kolom suatu tabel pada basis data
Oracle, khususnya untuk tipe data varchar2.
Kata Kunci : kriptografi, enkripsi, RSA, oracle.
1. Pendahuluan
Untuk mengamankan data, salah satu cara dapat diterapkan suatu algoritma kriptografi
untuk melakukan enkripsi. Dengan enkripsi data tidak dapat terbaca karena teks asli atau
plaintext telah diubah ke teks yang tak terbaca atau disebut chipertext. Ada banyak algoritma
kriptografi yang dapat digunakan, berdasarkan sifat kuncinya dibagi menjadi dua yaitu simetris
yang hanya memakai satu kunci rahasia dan asimetris (public key algorithm) yang memakai
sepasang kunci publik dan kunci rahasia.
Pada penelitian ini algoritma kriptografi yang akan digunakan adalah algoritma kriptografi
asimetris RSA yang ditemukan oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman pada tahun
1978 dan RSA merupakan singkatan inisial dari nama mereka bertiga.
RSA digunakan karena merupakan algoritma kriptografi asimetris yang paling sering
digunakan pada saat ini dikarenakan kehandalannya. Panjang kunci dalam bit dapat diatur,
dengan semakin panjang bit maka semakin sukar untuk dipecahkan karena sulitnya
memfaktorkan dua bilangan yang sangat besar tersebut, tetapi juga semakin lama pada proses
dekripsinya. Melalui penelitian ini diharapkan RSA dapat diimplementasikan pada enkripsi dan
dekripsi kolom tabel di Oracle sebagai salah satu basis data server terbaik pada saat penulisan
ini dibuat.
2. Kriptografi
Teknik untuk mengacak suatu pesan agar tidak dapat diketahui maknanya disebut
enkripsi, dan membentuk suatu bidang keilmuan yang disebut Kriptografi. Prinsip dasarnya
adalah menyembunyikan informasi sedemikian rupa agar orang yang berhak saja yang dapat
mengetahui isi dari informasi yang tersembunyi tersebut. Teknik ini sudah ada sejak jaman
dahulu, bahkan sejak jaman sebelum Masehi pada masa perang yang digunakan untuk mengirim
pesan rahasia antar sesama kawan agar apabila pesan terbaca oleh musuh ditengah jalan, isi
dari pesan tersebut tidak dapat terbaca. Seiring dengan kemajuan teknik yang digunakan untuk
mengenkripsi maka didalamnya terkandung unsur matematis yang membuat isi dari informasi itu
semakin sulit untuk dibongkar.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek
keamanan informasi yaitu :
(1) Ivan Wibowo, Mahasiswa Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Duta Wacana.Email : ivanoo46@gmail.com
(2) Budi Susanto, S.Kom., M.T., Dosen Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Duta Wacana
( 3) Junius Karel T, M.T., Dosen Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Duta Wacana
7 JURNAL INFORMATIKA, VOLUME 5 NOMOR 1, APRIL 2009
a) Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari
siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/ mengupas
informasi yang telah disandi.
b) Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak
sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi
manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan,
penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
c) Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan
sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling
memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi
keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
d) Non-repudiasi, atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya
penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang
mengirimkan/membuat.
3. Oracle
Oracle adalah basis data yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu sistem manajemen
basis data RDBMS. Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan jenis basis data ini untuk
bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merk perangkat keras
komputer (platform).
Basis data Oracle ini pertama kali dikembangkan oleh Larry Ellison, Bob Miner dan Ed
Oates lewat perusahaan konsultasinya bernama Software Development Laboratories (SDL) pada
tahun 1977. Pada tahun 1983, perusahaan ini berubah nama menjadi Oracle Corporation sampai
sekarang.
4. PL/SQL
PL/SQL (Procedural Language/ Structured Query Language) adalah bahasa gabungan
antara bahasa prosedural dan bahasa SQL sehingga di dalamnya dapat dilakukan struktur
kontrol seperti runtunan, percabangan dan perulangan. PL/SQL berada pada lingkungan back
end dan digunakan untuk membuat kontrol terhadap database yang diolah sebelum database
tersebut dihubungkan dengan lingkungan front end. Hal ini tentunya akan dapat menjaga
integritas dan konsistensi data yang disimpan di dalamnya.
5. RSA
RSA merupakan algoritma kriptografi asimetris. Ditemukan pertama kali pada tahun 1977
oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman. Nama RSA sendiri diambil dari inisial nama
depan ketiga penemunya tersebut. Sebagai algoritma kunci publik, RSA mempunyai dua kunci,
yaitu kunci publik dan kunci pribadi. Kunci publik boleh diketahui oleh siapa saja, dan digunakan
untuk proses enkripsi. Sedangkan kunci pribadi hanya pihak - pihak tertentu saja yang boleh
mengetahuinya, dan digunakan untuk proses dekripsi. Algoritma RSA masih digunakan hingga
pada saat ini seperti yang diuraikan M. Zaki Riyanto dan Ardhi Ardhian:
Keamanan sandi RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar. Sampai
saat ini RSA masih dipercaya dan digunakan secara luas di internet. (Kriptografi Kunci Publik:
Sandi RSA, 2008).
Gambar 1 Skema Kunci Asimetris
Skema algoritma kunci publik Sandi RSA terdiri dari tiga proses, yaitu proses
pembentukan kunci, proses enkripsi dan proses dekripsi. Sebelumnya diberikan terlebih dahulu
beberapa konsep perhitungan matematis yang digunakan RSA (RSA and Public Key
Criptography, 2003, hlm 61).
Wibowo, Penerapan Algoritma Kriptografi Asimetris RSA Untuk Keamanan Data Di Oracle 8
Algoritma Pembentukan Kunci:
1. Tentukan p dan q bernilai dua bilangan Prima besar, acak dan dirahasiakan.
p ≠ q, p dan q memiliki ukuran sama.
2. Hitung n = pq
Dan hitung ı(n) = (p-1)(q-1).
Bilangan integer n disebut (RSA) modulus.
3. Tentukan e bilangan Prima acak, yang memiliki syarat:
1 < e < ı(n)
GCD(e, ı(n)) = 1, disebut e relatif prima terhadap ı(n),
Bilangan integer e disebut (RSA) enciphering exponent.
4. Memakai algoritma Euclid yang diperluas (Extended Eucledian Algorithm).
Menghitung bilangan khusus d,
syarat 1 < d < ı(n)
d ≡ e-1 mod ı(n)
ed ≡ 1 (mod ı(n))
ed ≡ 1 + k.ı(n) untuk nilai k integer.
Bilangan integer d disebut (RSA) deciphering exponent.
5. Nilai (n,e) adalah nilai yang boleh dipublikasi.
Nilai d, p, q, ı(n) adalah nilai yang harus dirahasiakan.
Pasangan (n,e) merupakan kunci publik.
Pasangan (n,d) merupakan kunci rahasia.
Keterangan
· Fungsi ı(n) Phi-Euler merupakan fungsi terhadap bilangan bulat positif n yang meyatakan
banyaknya elemen Zn yang mempunyai invers terhadap operasi pergandaan. Zn belum tentu
merupakan grup terhadap operasi pergandaan, dengan kata lain, ı(n) adalah banyaknya
elemen {x, 0 ≤ x < n | gcd(x,n) = 1}
· Algoritma Euclid digunakan untuk mencari nilai GCD (Greatest Common Divisor) atau sering
disebut FPB (Pembagi Persekutuan terbesar) dari dua bilangan bulat. Algoritma ini
didasarkan pada pernyataan gcd (r0, r1) = gcd(r1, r2) ... gcd(rn-1, rn) = gcd(rn, 0) = rn
Contoh:
Akan dihitung gcd(40,24)
Jawab:
40 = 1.24 + 16 40 mod 24 = 16
24 = 1.16 + 8 24 mod16 = 8
16 = 2.8 16 mod 8 = 0, stop
Jadi gcd(40,24) = 8.
Dua buah bilangan bulat a dan b akan dapat dikatakan relatif prima jika gcd(a,b) = 1.
· Enkripsi: c = me mod n
· Dekripsi: m = cd mod n
Contoh enkripsi:
Untuk mengenkripsi, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut ini:
- Ubah tiap karakter teks terang menjadi bilangan bulat 01 - 26 (A = 01, B = 02, … , Z = 26),
dan bagi teks menjadi beberapa blok b yang besar tiap bloknya lebih kecil dari n.
- Untuk tiap blok, hitung c = be (mod n). c menjadi blok teks sandi yang dikirimkan.
Untuk mendekripkan kembali teks sandi, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
9 JURNAL INFORMATIKA, VOLUME 5 NOMOR 1, APRIL 2009
- Hitung bilangan bulat d sedemikian hingga de = 1 (mod (p-1)(q-1)). Pasangan (n, d)
merupakan kunci rahasia.
- Untuk setiap blok sandi c yang diterima, hitung b = cd (mod n). Bagi pembuat sandi, dengan
memilih 2 buah bilangan prima p dan q, tidaklah sulit untuk menghitung kunci publik n = pq,
serta mendekripkannya kembali.
Contoh Perhitungan:
Andaikan B memilih p = 13 dan q = 17. Maka n = pq = 221.
Berikutnya, misalkan secara acak B memilih e = 5 yang merupakan bilangan yang relatif prima
dengan (p-1)(q-1) = 192.
Maka kunci publik (n, e) = (221, 5).
A hendak mengirim teks “TAMAN”, maka ia harus mengubahnya menjadi barisan angka - angka
sebagai (A = 01, B = 02 , …): 20 01 13 01 14.
Misalkan A mengambil blok dengan panjang 3 digit, maka ia memiliki 4 blok untuk disandikan,
masing - masing adalah 200, 113, 011, 4
200 disandikan menjadi (200)5 (mod 221) = 200
113 disandikan menjadi (113)5 (mod 221) = 146
011 disandikan menjadi (11)5 (mod 221) = 163
4 disandikan menjadi (4)5 (mod 221) = 140
B yang menerima pesan sandi dari A harus mencari kunci rahasia yang didapat dari relasi
ed = 5d = 1 (mod192). Didapat d = 77.
Maka : didapat pesan asli 200 113 011 4 yang jika dikelompokkan dalam 2 digit menjadi 20 01 13
01 14 atau teks “TAMAN” seperti pesan semula.
blok sandi 200 didekrip menjadi (200)77 (mod 221) = 200
blok sandi 146 didekrip menjadi (146)77 (mod 221) = 113
blok sandi 163 didekrip menjadi (163)77 (mod 221) = 11 = 011 (karena 3 digit)
blok sandi 140 didekrip menjadi (140)77 (mod 221) = 4
6. Implementasi Proses Enkripsi Dekripsi
Karakter : tugasakhir
Kunci yang digunakan : ivankey
Pasangan Kunci Publik
(n, e) : (39917, 27017)
Pasangan Kunci Rahasia
(n, d) : (39917, 30689)
a. Proses mengubah karakter ke ASCI I
Proses merubah karakter teks terang ke dalam bentuk ASCII menggunakan fungsi
fn_to_ascii.
tugasakhir = 116 117 103 97 115 97 107 104 105 114
b. Proses Perhitungan Enkrips i
Proses perhitungan enkripsi dilakukan dengan fungsi fn_enkrip. Hasil deretan ASCII
diatas kemudian dibagi per blok 4 digit untuk dilakukan perhitungan dengan metode RSA
menggunakan pasangan nilai kunci publik, menjadi : 1161, 1710, 3971, 1597, 1071, 0410, 5114
Masing-masing angka ini kemudian dihitung menggunakan pasangan kunci publik.
Pasangan nilai kunci publik (n, e) : (39917, 27017)
Perhitungan enkripsi RSA:
116127017 mod 39917 = 36583
171027017 mod 39917 = 10233
397127017 mod 39917 = 30047
159727017 mod 39917 = 21583
Wibowo, Penerapan Algoritma Kriptografi Asimetris RSA Untuk Keamanan Data Di Oracle 10
107127017 mod 39917 = 26887
041027017 mod 39917 = 4285 = 04285
5114 = 5114
Agar pada saat proses perhitungan enkripsi dapat dijaga konsistensinya, maka setiap
hasil tersebut harus dijadikan lima digit karakter dengan menambahkan karakter “0” didepannya.
Pada hasil diatas 4285 menjadi 04285. Pada blok terakhir tidak dilakukan perhitungan, ini hanya
algortima tambahan agar proses dekripsi dapat dilakukan dengan tepat. Kemudian hasil tersebut
disatukan menjadi satu deretan karakter agar dapat diproses kebentuk karakter kembali.
Hasil deret: 3658310233300472158326887042855114
Dengan hasil perhitungan tersebut maka karakter “tugasakhir” berhasil dienkripsi.
Enkripsi “tugasakhir” = 3658310233300472158326887042855114
c. Proses Perhitungan Dekrips i
Proses perhitungan dekripsi dilakukan menggunakan fungsi fn_dekrip. Mengingat
proses perhitungan enkripsi selalu dipaksa agar konsisten per blok memiliki lima digit angka,
maka pada proses dekripsi ini, deret angka diatas dikelompokan per-blok lima digit, kecuali pada
blok terakhir dibiarkan apa adanya, menjadi: 36583, 10233, 30047, 21583, 26887, 04285, 5114.
Masing-masing angka ini kemudian dihitung menggunakan pasangan kunci pribadi.
Pasangan nilai kunci pribadi (n, d) : (39917, 30689)
Perhitungan dekripsi RSA:
3658339917 mod 30689 = 1161
1023339917 mod 30689 = 1710
3004739917 mod 30689 = 3971
2158339917 mod 30689 = 1597
2688739917 mod 30689 = 1071
0428539917 mod 30689 = 410 = 0410
5114 = 5114
Untuk menjaga konsistensi proses dekripsi maka semua hasil per blok dijadikan empat
digit dengan menambahkan karakter “0” didepannya, untuk nilai 410 menjadi 0410. Untuk blok
terakhir tidak dilakukan proses perhitungan, karena pada proses enkripsi tidak dikenakan
perhitungan. Kemudian hasil tersebut disatukan menjadi satu deretan karakter agar dapat
diproses kebentuk karakter kembali.
Hasil deret: 1161171039711597107104105114
d. Proses Mengubah Deretan ASCII ke Karakter
Proses ini menggunakan fungsi fn_to_teks. Hasil deret karakter diatas setelah proses
perhitungan dekripsi RSA hasilnya adalah deretan ASCII yang akan diproses menjadi karakter
kembali. Karena pada karakter yang digunakan untuk penelitian adalah “tugasakhir” dan
semuanya adalah karakter pada keyboard yang tidak lebih dari ASCII 127 maka ada dua
kemungkinan nilai ASCII, pertama ASCII yang lebih dari 100 dan ASCII yang kurang dari 100.
Deretan tersebut dicek perbagiannya, jika ASCII lebih dari 100 dengan karakter awal “1” maka
diambil per-blok tiga digit karakter dan jika ASCII kurang dari 100 diawali dengan karakter yang
bukan “1” maka diambil per-blok dua digit. Sehingga deretan karakter diatas setelah dipotongpotong
menjadi:
Deret : 116, 117, 103, 97, 115, 97, 107, 104, 105, 114
Kemudian dari potongan ASCII tersebut, masing-masing diproses ke karakter:
116 = t
117 = u
103 = g
97 = a
115 = s
97 = a
107 = k
104 = h
105 = i
11 JURNAL INFORMATIKA, VOLUME 5 NOMOR 1, APRIL 2009
114 = r
Hasil : tugasakhir
Karena hasil pengubahan ke karakter adalah “tugasakhir” maka hasil proses dekripsi
adalah karakter “tugasakhir”.
Dekripsi 3658310233300472158326887
042855114 = “tugasakhir”
7. Enkripsi Dekripsi menggunakan iSQL*Plus
Jika kolom belum diset trigger untuk enkripsi:
kunci: IVANKEY
password: 2c42e5cf1cdbafea04ed2670
18ef1511
(password hanya bisa dilihat schema admin_user)
INSERT INTO tusera1 values
('A03',admin_user.pkg_rsa.fn_enkrip
('tugasakhir','IVANKEY','2c42e5cf1cdbafea04ed267018ef1511'),'400','09-07-2009');
Jika kolom sudah diset trigger untuk enkripsi:
INSERT INTO tusera1
(no_ta1,name_ta1,qty_ta1,date_ta1) VALUES
('A02','tugasakhir','1000','30-06-2009');
Hasil enkripsi di iSQL*Plus:
3658310233300472158326887042855
114
Dekripsi
Dekripsi pada 1 kolom:
SELECT no_ta1,
admin_user.pkg_rsa.fn_dekrip(name_ta1,'IVANKEY','2c42e5cf1cdbafea04ed267018ef1511'),
qty_ta1, date_ta1
FROM tusera1 WHERE no_ta1 = 'A01';
Dekripsi pada banyak kolom sekaligus:
SELECT no_ta1,
admin_user.pkg_rsa.fn_dekrip(name_ta1,'IVANKEY','2c42e5cf1cdbafea04ed267018ef1511'),
qty_ta1, date_ta1
FROM tusera1 ORDER BY no_ta1;
Hasil dekripsi di iSQL*Plus: tugasakhir
8. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, implementasi dan analisa sistem maka didapat
kesimpulan sebagai berikut:
a. Algoritma kriptografi asimetris RSA (Rivest, Shamir, Adleman) dapat diterapkan pada basis
data Oracle untuk menjaga keamanan data.
b. Algoritma kriptografi asimetris RSA (Rivest, Shamir, Adleman) dapat diterapkan pada tipe
data scalar varchar2.
c. Fungsi pangkat number pada Oracle PL/SQL tidak dapat menangani pemangkatan terhadap
bilangan yang sangat besar, sehingga digunakan kelas java untuk melakukan proses
perhitungan.

Minggu, 27 Maret 2011

perbedaan kriptografi simetris dan asimetris pada situs lain:

5 Kriptografi Dan Enkripsi

Perbedaan cryptography dan ... sistem simetris (sistem konvensional); dan algoritma kriptografi ... sistem asimetris atau sistem kunci-publik; dan algoritma kriptografi ...
http://www.scribd.com/doc/25212587/5-Kriptografi-Dan-Enkripsi

TUGAS

... dari proses enkripsi dan menggunakan kunci yang sama. Kriptografi simetris dapat ... Gambar Kriptografi Asimetris Dengan cara ... Perbedaan panjang kunci akan ...
http://budi.insan.co.id/courses/ec5010/projects/wihartantyo-report.doc

asimetris informasi - PDFQueen - PDF Search engine. Free unlimited ...

PERBEDAAN ABNORMAL RETURN ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN ... dan harga tidak simetris (asimetris). ... ... kriptografi simetris, RC4 RSA untuk kriptografi asimetris. ... ...
http://www.pdfqueen.com/asimetris-informasi

kriptograpi « Vasko_edo_minter_gultom’s Weblog

2 Algoritma Simetris dan Asimetris 2. 1. 2. 1 Algoritma Simetris ... ini tetap membutuhkan kunci-kunci kriptografi lagi (baik itu kunci simetris ataupun kunci asimetris) untuk ...
http://vaskoedo.wordpress.com/tag/kriptograpi/

Niy sPacE oNly: Perbedaan E-Commerce dan E-Business

Perbedaan E-Commerce dan E-Business ... dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines : Kriptografi Public Key : merupakan sistem asimetris (tidak simetris ...

Read more: http://kafeilmu.co.cc/tema/perbedaan-kriptografi-simetris-dan-asimetris.html#ixzz1HoLSBYNo

Definisi Asimetris

Maksud arti kata dari asimetris kata berbahasa Inggris maupun Indonesia. Definisi pengertian dari ... Dictionary, Sinonim, Kamus, dan ... 1. tidak setangkup; tidak simetris

Definisi Konsep Hybrid

Konsep Hybrid adalah perpaduan dua unsur yang berlawanan tapi tetap mempertahankan karakter unsur tersebut.

Definisi Kriptografi

Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto dan graphia. Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data (Menezes, Oorschot and Vanstone, 1996). Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi.

Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan pesan. Ketika suatu pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat lain, isi pesan tersebut mungkin dapat disadap oleh pihak lain yang tidak berhak untuk mengetahui isi pesan tersebut. Untuk menjaga pesan, maka pesan tersebut dapat diubah menjadi suatu kode yang tidak dapat dimengerti oleh pihak lain.
Enkripsi adalah sebuah proses penyandian yang melakukan perubahan sebuah kode (pesan) dari yang bisa dimengerti (plainteks) menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (cipherteks). Sedangkan proses kebalikannya untuk mengubah cipherteks menjadi plainteks disebut dekripsi. Proses enkripsi dan dekripsi memerlukan suatu mekanisme dan kunci tertentu.
Kriptoanalisis (cryptanalysis) adalah kebalikan dari kriptografi, yaitu suatu ilmu untuk memecahkan mekanisme kriptografi dengan cara mendapatkan kunci dari cipherteks yang digunakan untuk mendapatkan plainteks. Kriptologi (cryptology) adalah ilmu yang mencakup kriptografi dan kriptoanalisis.

Minggu, 20 Maret 2011

Punya Ban Serep...!!!




Siapa sih yang nggak takut di tolak? Yap, di tolak memang bikin nyali ciut. Makanya nggak sedikit Cowok yang melancarkan pdkt ke lebih dari satu cewek "biar ada cadangan". Mau tau tandanya kita adalah cewek ke sekian? ini dia:

  • Mendadak nggak bisa...
Betul, si dia dengan mudahnya membatalkan janji dengan kita. Padahal sebelumnya dia menyanggupi ajakan kita, tapi lima menit kemudian dia sudah menolaknya. kalau sekali, sih, masih bisa di percaya, begitu berkali kali, sudah ada cewek laen tuh.
  • Nggak jauh dari ponsel
bisa tiap jam bahkan hitungan menit si dia nerima telpon. Bahkan si dia menjauhi kita dulu saat menerima telponnya.
  • Menghindari satu tempat.
Si dia tahu aklu cewek gebetanya sering nongkrong di mall itu, makanya adaaaa... aja alasan dia menghindar saat kita mengajaknya ke sana.
  • Dilarang pinjam.
Mau kita sedang kehabisan pulsa atau baterai ponsel, nggak bakalan dapat pinjaman ponsel darinya. maklum si dia takut kita memergoki isi SMS, BBM, atau foto-fotonya yang sedang berduaan dengan gebetannya
  • Nggak takut, kok.
Jangan harap si dia bakal terlihat kecewa atau marah pas kita menceritakan cowok lain yang mendekati kita. Kita bukan tujuan Utama, sihh.